Berpindah



Pada dasarnya semua manusia mau tidak mau harus berpindah. Katanya, harus ada yang dikorbankan di dalam kehidupan. Nyatanya, ini menyakitkan. Tapi percayalah, setiap apa yang kita tinggalkan pasti akan tergantikan. Semoga dengan yang lebih baik.


Mula-mula kita harus meninggalkan teman sekolah untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kuliah. Di kampus mulai mengenal teman-teman baru. Beberapa ada yang se-pemikiran dan beberapa lainnya ada yang berlawanan. Tapi manusia adalah makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Tidak heran, yang dulunya tidak pernah dekat sama sekali, kini bisa menjadi teman yang sangat dekat. Yang dulunya adalah teman dekat, sekarang entah kemana kita tidak tau. Mungkin dia sedang asik dengan teman barunya.

Karena hubungan dibangun karena adanya kepentingan.

Kita tidak bisa memaksakan sebuah hubungan yang sama sekali tidak dianggap penting oleh orang lain.
 
Mula-mula aku harus meninggalkan temanku. Untuk pergi meraih cita-cita. Dan kemudian aku ditinggalkan olehnya, dengan alasan ia ingin mengejar masa depannya. Lucu bukan? Tentu.
Aku hanya ingin bilang, jangan takut untuk meninggalkan sesuatu. Termasuk orang yang kalian cintai. Ingat, meninggalkan bukan berarti melupakan. Dan meninggalkan bukan berarti memutuskan hubungan.
Aku meninggalkan orang-orang yang aku cintai untuk pergi meraih cita-cita yang baru. Dengan harapan agar bisa kembali untuk memberi mereka kebahagiaan.
Dan alhamdulillah, meski jauh dari rumah aku menemukan keluarga baru. Meski kami sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Aku bersyukur menemukan mereka.
Untukmu, jika kau ingin mengejar masa depanmu, silahkan. Aku tidak melarang.
Yang pasti, aku akan selalu mendoakanmu dengan kata-kata terbaik yang aku punya setiap harinya. Agar harapan yang aku ucapkan akan dikabulkan oleh Tuhan. 
Tapi, jangan pernah berpikir untuk melupakan. Terkadang, disela-sela kantuk yang tak kunjung datang, kau berbaring dengan kedua tanganmu dibawah kepala sambil menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang lari ke seseorang. 

Jangan sampai terjadi penyesalan.

Ungkapkan apa yang ingin kau ucapkan kepada orang yang kau cintai. Mengungkapkan sesuatu yang jujur dari hati bukan berarti kita menjadi rendah, bukan? Itulah yang aku tau. Aku tidak ingin disela-sela penghujung nafasku aku masih memikirkan satu persatu penyesalan yang ku buat, termasuk apa yang tak aku katakan. Aku hanya ingin fokus untuk mengucapkan kalimat Tauhid dengan segenap usaha ketika kejadian itu datang.

Bukan mengemis untuk kembali, atau merengek meminta terulang kembali.

Jika kau membaca ini, percayalah. Aku baik-baik saja disini. Dan tentu aku tidak akan mencari penggantimu. Tentu aku mengharapkan seseorang yang berbeda denganmu.
Kata “pengganti” kurasa kurang tepat. Karena ketika mencari pengganti tentu kita mencari seseorang yang hampir sama, dan berharap lebih baik. Nyatanya tidak. Kita pasti akan selalu dibayang-bayangi. Aku tidak ingin itu terjadi. Tentu aku tidak tega dengan dia yang akan mengisi kehidupan baru ku nanti.
Jika kau membaca ini. Tetaplah lakukan sesuatu yang kau suka. Mendengarkan musik yang menenangkan. Menggunakan baju dengan warna kesukaanmu. Dan meminum minuman favoritmu.

Tapi untuk sesekali, kau harus mencicipi minuman favorit ku. Masih ingatkan? Ku yakin kau masih.

          Ini adalah salah satu caraku untuk mengikhlaskanmu. Terimakasih telah menemani dan memberiku pelajaran yang cukup berarti. Dengan begini aku mulai mengerti, kenapa aku harus berpindah sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tertahan.